Investigasi yang dipimpin oleh Partai Republik Texas menuduh Jaksa Agung negara bagian Ken Paxton melakukan berbagai kejahatan saat menjabat, termasuk beberapa tindak pidana berat.
Dalam skandal yang ditayangkan secara publik yang tidak biasa, para penyelidik merilis temuan mereka di a presentasi tiga jam di depan Komite Investigasi Umum DPR yang dipimpin Partai Republik di hari Rabu. Mereka menuduh Paxton berusaha menutupi perselingkuhannya, menggunakan posisinya secara ilegal untuk memberi manfaat bagi donor, dan menghindari protokol yang “sangat di luar” norma yang dapat diterima.
Penyidik juga mengklaim ada bukti Paxton berulang kali melanggar hukum selama menjabat sebagai jaksa agungtermasuk penyalahgunaan informasi resmi dan penggunaan kantornya untuk melakukan pembalasan.
Klaim yang diajukan di Texas Capitol adalah tuduhan baru dalam catatan Paxton, sebagai a penyelidikan FBI yang sedang berlangsung terus menyelidiki tindakannya. Paxton sebelumnya didakwa pada tahun 2015 atas tuduhan penipuan sekuritas, namun tujuh tahun kemudian dia masih belum diadili atas tuduhan tersebut.
Investigasi terbaru ini juga menandai teguran mengejutkan dari Partai Republik, yang telah lama menjaga hubungan positif dengan Paxton. Gubernur Partai Republik Greg Abbott bahkan memuji Paxton pada bulan Januari sambil melantiknya untuk masa jabatan ketiga.
sidang hari Rabu berakhir tanpa adanya keputusan yang dapat ditindaklanjuti dari komite, meskipun ada temuan yang mengkhawatirkan. Perwakilan negara bagian dari Partai Republik Andrew Murr memimpin panel tersebut dan kemudian menolak mengomentari langkah selanjutnya atau apakah komite tersebut berencana untuk memakzulkan atau mengecam Paxton.
Untuk saat ini, sepertinya Paxton masih bisa bertahan. Pada hari Rabu, dia menyebut kesaksian itu “salah” dan menyerang Ketua DPR dari Partai Republik Dade Phelan.
“Tidak mengherankan jika sebuah komite yang ditunjuk oleh Ketua Partai Liberal Dade Phelan berupaya mencabut hak pemilih di Texas dan menyabotase pekerjaan saya sebagai Jaksa Agung,” tulis Paxton dalam sebuah pernyataan.
Di antara temuan baru yang dibagikan pada hari Rabu adalah rincian renovasi rumah mahal Paxton, yang dibawah ini Investigasi FBI pada tahun 2021, serta kronologi perselingkuhannya dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi posisinya.
Pada tahun 2020, mantan staf melaporkan Paxton karena melanggar hukum saat membantu salah satu donatur kampanyenya. Ternyata wanita itu juga yang Paxton akui mengidap a perselingkuhan adalah karyawan donor.
Dengan Layanan Kawat Berita