Seorang pria tewas dan seorang lainnya ditahan setelah penembakan di Rose State College yang membuat kampus Oklahoma dikunci sebentar, kata pihak berwenang.
Sekolah dua tahun di Kota Midwest dilemparkan ke mode protokol penembak aktif hanya beberapa minggu setelah siswa dan staf melakukan latihan tentang apa yang harus dilakukan jika seseorang melepaskan tembakan.
“Saat ini kami sedang mengalami situasi penembakan aktif di kampus,” cuit pihak sekolah pada Senin pukul 12.36 waktu setempat. “Tolong berlindung di tempat dan ikuti instruksi dari penegak hukum. Informasi lebih lanjut akan menyusul segera setelah tersedia.”
Lebih dari satu jam kemudian, kampus memberikan izin dan memulangkan semua orang, meminta agar mereka “hindari area selatan Gedung Humaniora dan Administrasi” dan membatalkan semua kegiatan dan kelas.
Polisi belum merilis identitas korban maupun tersangka. Salah satu saksi, siswa Kevin McCormack, mengatakan dia mendengar tembakan dan melihat ke atas untuk melihat seorang pria jatuh ke tanah, pria lain memegang senjata dan seorang wanita berusaha menenangkannya.
“Hampir segera kami berkata, ‘Pergi pergi pergi!’ dan berangkat”kata McCormack kepada Associated Press.
Polisi memuji semua orang di tangan atas tanggapan cepat mereka.
“Semuanya dikunci dengan cepat,” kata Kepala Polisi Kota Midwest Sid Porter kepada wartawan. “Saya hanya berpikir mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa mendengarkan sekolah dan semua orang tetap diam dan tidak panik karena kami tidak tahu apa yang sedang terjadi.”
Kilat Berita Harian
Hari kerja
Ikuti lima cerita teratas hari ini setiap sore hari kerja.
Kedua pria itu “dikenal melalui situasi rumah tangga,” kata Porter. Dia tidak merinci hubungan mereka atau motif penembakan dan tidak mengatakan apakah mereka bekerja atau bersekolah.
Korban ditembak satu kali sebelum polisi kampus menghadapi tersangka.
“Mereka memerintahkannya untuk menjatuhkan senjatanya, dan dia melakukannya, dan mereka menangkapnya,” kata Porter.
Rekaman TKP dipasang di sekitar gedung humaniora perguruan tinggi, dan beberapa lembaga penegak hukum diselidiki.
Kelas di kampus 13.000 siswa 8 mil sebelah timur Kota Oklahoma dibatalkan untuk hari Senin dan Selasa, dan sekolah sedang menyusun pilihan konseling bagi siapa pun yang terkena dampak. Tidak ada cedera lain yang dilaporkan.
Kemudian Senin sore, perguruan tinggi memposting pesan terima kasih kepada responden pertama.
“Prioritas utama kami saat ini adalah kesejahteraan siswa, fakultas, dan staf kami,” kata pihak sekolah. “Kami memahami bahwa peristiwa ini sangat meresahkan komunitas kami, dan saat ini kami bekerja untuk mengoordinasikan layanan konseling bagi mereka yang membutuhkan. Kami akan memberi tahu semua siswa, fakultas, dan staf kami segera setelah layanan ini tersedia.”