Karyawan di pabrik cokelat Pennsylvania yang meledak bulan lalu melaporkan kebocoran gas ke manajemen beberapa menit sebelum ledakan, tetapi kecurigaan mereka diabaikan, menurut gugatan yang diajukan Selasa.
Pekerja di pabrik RM Palmer Co. di West Reading mencium bau gas pada 24 Maret dan memberi tahu atasan mereka, kata gugatan itu. Tetapi para manajer mengirim orang kembali bekerja.
Beberapa menit kemudian, ledakan tersebut menghancurkan pabrik sekitar 60 mil barat laut Philadelphia. Tujuh orang tewas dalam bencana itu, dan beberapa lainnya luka-luka. Butuh waktu beberapa hari bagi responden pertama untuk menemukan semua jenazah.
Keluarga Judith Lopez-Moran, seorang wanita berusia 55 tahun yang merupakan salah satu dari tujuh orang yang terbunuh, menanggapi dengan gugatan diajukan Selasa di Philadelphia.
Manajemen RM Palmer Co. “memiliki pengetahuan aktual dan/atau konstruktif tentang potensi kebocoran gas di dekat dan/atau di pabrik,” menurut gugatan tersebut. Namun, para bos memberi tahu para pekerja pabrik, “termasuk Judith Lopez-Moran, bahwa tidak ada kebocoran gas dan para pekerja harus terus bekerja.”
Gugatan lebih lanjut menuduh bahwa manajemen “bermaksud menyesatkan para pekerja pabrik … sehingga penutupan pabrik dapat diminimalkan.” “Kesalahpahaman yang disengaja” itu meyakinkan Lopez-Moran dan yang lainnya untuk kembali bekerja, membuat para bos bertanggung jawab langsung atas kematiannya, menurut gugatan itu.
Selain RM Palmer Co., gugatan tersebut menyebut pemasok gas alam UGI sebagai tergugat. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional sedang menyelidiki insiden tersebut dan menggambarkan ledakan itu sebagai “ledakan gas alam”.
:quality(70)/cloudfront-us-east-1.images.arcpublishing.com/tronc/QR7LFNFV7NCTTIAO24OQMW4PY4.jpg)
Nor RM Palmer Co. baik UGI tidak segera menanggapi permintaan komentar atas gugatan tersebut.
“Tujuh orang yang hilang akan selalu kami doakan, dan bagi mereka yang terluka, kami berharap pemulihan yang cepat,” kata keluarga Palmer dalam sebuah pernyataan tak lama setelah ledakan itu. “Selama bertahun-tahun kami telah bekerja sama, banyak yang telah menjadi teman pribadi dan semua anggota tim Palmer yang berharga. Kehilangan mereka akan terasa selamanya.”
Firma hukum yang mewakili keluarga Lopez-Moran, Saltz Mongeluzzi Bendesky, mengatakan pihaknya juga mewakili beberapa korban lain dan keluarga korban ledakan tersebut.
Dengan Layanan News Wire